
Ketika pimpinan perusahaan memberi kesempatan kepada semua peserta
rapat untuk mengemukakan pendapat, salah seorang Supervisor mengacungkan
tangan dan berkata, “Solusi yang paling aman menurut saya, adalah
membeli mesin baru dari Jerman. Harganya saat ini sekitar Rp 10 milyar!”
Melihat harga mesin yang sangat tinggi, seorang Manager segera
mengacungkan tangan dan berkata, “Saya punya usul yang lebih baik! Kita
membeli mesin model baru dari Jepang yang harganya lebih murah, sekitar
Rp 1 miliyar!” Melihat harga yang masih relatif mahal, seorang Direktur
lalu mengacungkan tangan dan berkata, “Bagaimana kalau kita membeli
mesin dari China saja yang harganya hanya sekitar Rp 100 juta?” Melihat
kondisi keuangan perusahaan yang cukup sulit untuk membeli mesin baru
dari Jerman, akhirnya pimpinan perusahaan menyetujui untuk membeli mesin
dari China.
Tidak lama setelah keputusan rapat diambil, seorang Office Boy yang
sejak tadi melayani menyediakan minum untuk para peserta rapat,
memberanikan diri mengacungkan tangannya lalu berkata, “Bapak dan Ibu,
jika saya diperbolehkan usul. Bagaimana kalau perusahaan membeli alat
dari Indonesia saja? Paling harganya cuma Rp 250 ribu.” Mendengar
pernyataan Office Boy yang konyol ini, serentak seluruh peserta rapat
tertawa. Namun pimpinan perusahaan memberi tantangan kepada Office Boy
tersebut, “Jika kamu memang serius dengan usul yang kamu lontarkan, saya
beri kamu Rp 250 ribu untuk mendapatkan alat itu!”
Setelah pihak accounting memberi uang Rp 250 ribu, si Office Boy
langsung pergi mencari alat yang dia usulkan. Dua jam kemudian Office
Boy kembali dengan membawa alat yang sudah dibelinya. Pimpinan
perusahaan, Direktur, Manager, Supervisor dan para staff yang ikut dalam
rapat merasa heran bahkan kebanyakan tersenyum menghina melihat alat
yang dibawa oleh si Office Boy. Namun dengan langkah yang mantap dan
penuh percaya diri, si Office Boy memasang alat yang dibelinya di dekat
conveyor, sebelum kotak sabun masuk ke kardus packing. Hasilnya sungguh
luar biasa! Dengan alat baru ini, kotak sabun yang kosong segera
terlempar saat melewati alat tersebut. Sehingga yang masuk ke kardus
packing adalah kotak sabun yang ada isinya.
Seluruh peserta rapat yang ikut menyaksikan hal tersebut jadi
tercengang sekaligus merasa malu, ternyata usulan mereka dikalahkan oleh
seorang Office Boy. Karena yang dibeli oleh Office Boy tersebut hanya
sebuah Kipas Angin. Melihat apa yang diusulkannya berhasil, si Office
Boy tersenyum lalu berkata, “Gitu aja kok repot!” Karena keberhasilan
dari sebuah ide yang sederhana dan menggunakan alat yang sederhana pula,
si Office Boy kemudian diangkat menjadi salah satu staff yang menangani
bagian packing.
Apa hikmah yang bisa kita ambil dari cerita diatas? Tentunya solusi
sederhana yang diusulkan oleh Office Boy bisa dilakukan oleh semua
peserta dalam rapat, hanya saja hal itu tidak pernah terpikirkan atau
bahkan terlewatkan. Mungkin pada saat melihat hasil yang memuaskan dari
sebuah alat sederhana seperti kipas angin, banyak diantara mereka akan
berkata, “Kalau cuma begitu saja, saya juga bisa!” Semua orang akan bisa
melakukan seperti yang Office Boy lakukan. Tapi mengapa solusi tersebut
tidak terlintas dan terlontarkan pada saat rapat? Karena kebanyakan
dari mereka berpikir terlalu rumit. Semoga tulisan ini bisa menjadi
inspirasi bagi kita semua, agar dalam menghadapi setiap masalah menjadi
lebih tenang dan berusaha mencari solusi yang dimulai dengan berpikir
secara sederhana.
spiritoflearner.com
0 komentar:
Posting Komentar