
Di banyak tempat, dalam situasi banjir dan tanah longsor, sumber air tawar yang paling utama adalah air hujan. Bahkan
untuk beberapa daerah beriklim kering di Indonesia, air hujan menjadi
satu-satunya sumber air sepanjang tahun. Tapi untuk daerah yang
berlimpah air bersih, air
hujan kurang mendapatkan tempat, bahkan imejnya buruk. Ini hanya
gara-gara ada anak kena flu sehabis kehujanan, atau kena diare sehabis
minum air hujan. Air hujan dituduh sebagai biangnya.
Dan karena Indonesia berkelimpahan air tanah, kita
lebih sering mendengarkan cerita buruk tentang air hujan. Beda dengan
wilayah beriklim kering seperti Afrika, Australia Utara atau di
Pakistan, dimana air hujan sangat dihargai. Ketika air hujan dipakai untuk minum dan mandi.
Air hujan itu bersih dan murni :
Dalam siklus air, semua air permukaan dimurnikan
oleh proses penguapan yang kemudian membentuk awan, terkondensasi dan
turun sebagai hujan. Harusnya tidak ada perdebatan, bahwa air hujan
adalah air yang paling bersih dan paling murni. Paling bersih dalam
artian, bebas mikroorganisme pathogen; paling murni dalam artian bebas
partikel terlarut.
Salah satu ukuran kemurnian air adalah TDS (total
dissolved solids= total padatan terlarut) dalam ppm (parts per million).
Makin sedikit nilai TDS, makin tinggi kemurniannya. Misalnya air laut
30.000 ppm, air sungai 500-1.000 ppm, air kemasan 10-120 ppm, dan air
hujan 3-20 mg/L. Air hujan memiliki partikel terlarut paling sedikit.
Sebuah kelebihan sekaligus kekurangan.
Walaupun bersih, tetapi dalam perjalanan dari awan
hingga ke tanah, mungkin saja air hujan tercemar misalnya karena jatuh
ke atap rumah yang kotor, atap rumah mungkin saja tercemar kotoran burung
atau bangkai serangga dan atap asbes bisa melarut. Atau mungkin
ditampung dalam wadah yg kotor dan penyimpanannya tidak ditutup. Yang
paling sering, kualitas air hujan menurun karena tercemarnya udara di
lokasi turunnya hujan. Itu sebabnya air hujan di daerah pedesaan jauh
lebih bersih dari daerah perkotaan yang banyak industrinya.
Jadi masalah bersih dan higienisnya air hujan
sebagian besar tergantung pada kondisi di atas. Kalau hal-hal tersebut
beres, maka air hujan aman dipakai sebagaimana air tawar lainnya.
Rasa hambar air hujan :
Air bisa berbeda rasa karena adanya mineral yang
berbeda, baik jenis maupun jumlah. Padahal air hujan tidak mengandung
mineral. Lidah tiap orang sudah terprogram untuk memberikan persepsi
yang berbeda tentang rasa air yang “segar”. Itulah yang sering menjadi masalah karena minum air yang rasanya asing bagi lidah lalu dirasakan sebagai “tidak menghilangkan rasa haus” walaupun sudah minum banyak. Dan lalu disebut airnya tidak segar.
Badan serasa licin sehabis mandi air hujan :
Penjelasannya ada dalam ilmu kimia: bagaimana sabun bekerja?
Pertama, molekul sabun bisa dibayangkan sebagai
ular: ada kepala, ada ekor. Kepalanya itu mineral logam dan ekornya yg
panjang itu lemak. Begitu masuk air, keduanya terpisah. Kepalanya larut
dalam air dan tetapi ekornya tidak larut. Masih ingat kan, lemak
(minyak) yang tidak mau bercampur dengan air.
Kedua, busa yang kita dapatkan setiap mandi dan
mencuci adalah karena lemak dari sabun yang membuat ikatan baru dengan
mineral kalsium atau magnesium yang biasanya selalu ada di air tawar.
Begitu busa terbentuk, dia keluar dari dalam air. Dan terbilas kalau
disiram. Jadi ketika kita mandi, lemak dari sabun yang menempel ke
badan, bisa dengan mudah lepas karena ada mineral kalsium dari air
tawar.
Air hujan tidak mempunyai mineral kalsium itu. Makanya semua cerita di
atas lalu tidak berlaku lagi. Celakanya, karena yg kita cari waktu mandi
adalah
busa sabun, dengan semangat kita menggosok lebih banyak sabun di badan,
walaupun busa tidak kunjung terbentuk. Hasilnya, makin
banyak lemak terus menempel dan yang sudah menempel tidak mau larut
dalam air. Frustrasi berlanjut waktu kita membilas badan. Kita terus
menyiram lebih banyak air hujan tetapi badan kita tetap saja licin. Kita
kehabisan air, menyerah dan hanya bisa bilang “mandi air hujan kok licin di badan yah….”
Jadi yang bikin licin badan bukanlah air hujan tetapi sabun yang kita pakai. Karenanya kurangi pemakaian sabun saat mandi air
hujan, dan tidak paksakan menggosok sabun hingga terbentuk busa. Atau
jika punya sedikit kapur sirih, tuangkan seujung sendok kapur sirih ke
dalam air untuk mensuplai kalsium.
Mengolah Air Hujan?
Apakah kita perlu mengolah air yang sudah murni?
Membuat air hujan menjadi berasa air tawar artinya menambahkan mineral
logam ke dalam air hujan. Ada yang mensiasatinya dengan menambahkan
sedikit garam dapur dan kapur sirih agar penampilannya serupa air tawar
pada umumnya. Ini cara yang cerdas dan hebat. Tapi ini juga sebuah upaya
yang hanya cari repot dan tidak perlu. Hanya karena rasanya asing,
bukan berarti air hujan bermasalah.
Jadi, daripada memikirkan cara membuat air hujan sesegar air tawar,
lebih baik membiasakan lidah dengan rasa baru tersebut. Semua pasti
sudah menyadari jika mandi air hujan bisa mencetuskan
timbulnya penyakit flu. Tapi, tahukah Anda jika air hujan mempunyai
dampak lainnya?
Tidak bisa dipungkiri, menari di bawah guyuran hujan deras memang menjadi salah satu aktifitas yang begitu menyenangkan. Terlebih bagi mereka yang masih berada di usia anak-anak. Namun, seiring bertambahnya usia, Anda memang sebaiknya mulai menghindari aktivitas tersebut. Apalagi jika Anda sampai memutuskan untuk menengadahkan wajah ke atas sehingga air hujan mengenai kulit Anda. Mengapa? Ternyata kulit wajah yang semakin sensitif bisa 'tercemar' oleh air hujan, sehingga menyebabkan kulit menjadi rusak.
Meskipun belum ada penelitian yang menegaskan apa saja dampak buruh dari mandi air hujan. Namun, para ahli pun memiliki pendapat tersendiri perihal masalah tersebut. Berikut ini adalah beberapa informasi tentang plus minus air hujan yang perlu Anda ketahui :
Tidak bisa dipungkiri, menari di bawah guyuran hujan deras memang menjadi salah satu aktifitas yang begitu menyenangkan. Terlebih bagi mereka yang masih berada di usia anak-anak. Namun, seiring bertambahnya usia, Anda memang sebaiknya mulai menghindari aktivitas tersebut. Apalagi jika Anda sampai memutuskan untuk menengadahkan wajah ke atas sehingga air hujan mengenai kulit Anda. Mengapa? Ternyata kulit wajah yang semakin sensitif bisa 'tercemar' oleh air hujan, sehingga menyebabkan kulit menjadi rusak.
Meskipun belum ada penelitian yang menegaskan apa saja dampak buruh dari mandi air hujan. Namun, para ahli pun memiliki pendapat tersendiri perihal masalah tersebut. Berikut ini adalah beberapa informasi tentang plus minus air hujan yang perlu Anda ketahui :
Mempunyai efek bahagia :
Percaya atau tidak, ternyata nilai emosional dari air hujan itu pasti
ada. Mungkin secara kimiawi ini sangatlah tidak masuk akal, tapi secara
emosional air hujan mampu mendatangkan efek bahagia. Hal ini bisa Anda
rasakan saat tetesan air hujan mengenai wajah Anda, sehingga menimbulkan
perasaan senang dan bahagia akan menghampiri Anda.
Jadi bagi Anda yang masih ingin melakukan aktifitas ini, jangan pernah berpikir tentang kandungan kimia yang akan merusak kulit. Karena hal tersebut hanya akan menghilangkan efek emosional senang dalam diri Anda.
Setelah semuanya selesai ada satu hal lagi yang harus Anda ingat tentang air hujan, yaitu perihal musim hujan. Ada baiknya bagi Anda untuk menghindari guyuran hujan pertama. Salah satu alasannya dikarenakan hujan pertama biasanya bersifat membersihkan pencemaran atmosfer. Jadi, jika hujan sudah secara konsisten selama seminggu, itu adalah tanda aman bagi Anda untuk merasakan manfaat air hujan.
Jadi bagi Anda yang masih ingin melakukan aktifitas ini, jangan pernah berpikir tentang kandungan kimia yang akan merusak kulit. Karena hal tersebut hanya akan menghilangkan efek emosional senang dalam diri Anda.
Setelah semuanya selesai ada satu hal lagi yang harus Anda ingat tentang air hujan, yaitu perihal musim hujan. Ada baiknya bagi Anda untuk menghindari guyuran hujan pertama. Salah satu alasannya dikarenakan hujan pertama biasanya bersifat membersihkan pencemaran atmosfer. Jadi, jika hujan sudah secara konsisten selama seminggu, itu adalah tanda aman bagi Anda untuk merasakan manfaat air hujan.
0 komentar:
Posting Komentar